Ampe sekarang, belum jelas apa yang sesunguhnya terjadi pada kejadian itu, masing2 pihak sepertinya melasnisr versi sendiri sendiri tentang apa tang sesungguhnya terjadi pada tanggal 30 itu. peristiwa ini berlanjut dengan pembantaian ribuan orang yang terkait dengan G-30 SPKI yang kejadian pembantaiaan ini ditutup tutupi oleh pemerintah orde baru (orba) dan pada masa ini, sapapun yang mencoba menguak misterinya malah menjadi misteri sendiri, alias hilang tanpa jejak
Semasa Orba hanya ada 1 versi yang wajib dianut semua kalangan di Indonesia, versi ini menyebut dalang 1-1nya dalam peristiwa G30S adalah PKI dan tidak ada kontribusi dari pihak lain dalam upaya makar yang dikatakan "telah gagal" tersebut.
Selama puluhan tahun versi ini di doktrinasi dan dicangkokan kedalam kepala kita, antara lain melalui film yanng wajib kita tonton menjelang hari kebangkitan nasional
Versi ini selanjutnya dipercaya sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai yang "Benar"
tapi disisi lain film ini membuat orang menjadi menutup mata dengan apa yang sesunguhnya terjadi pada G30S PKI tersebut
Keruntuhan Orba, dan terkuaknya misteri
------------------------------------------------
"Kenohongan yang diberikan secara terus menerus akan menjadi kebenaran" - Joseph Goebbels
Kata2 diatas diucapkan oleh Gebells yang merupakan mentri propoganda Nazi Jerman, boleh dibilang telah mengaplies dalam kepala kita tentang G-30SPKI, dan sebagai akibatnya tanpa sadar mayoritas dari kita telah dicuci otaknya dan menuduh hanya PKI yang ada di balik kejadian ini
dalam Buku pelajaran di sekolah, Film yang setiap hari kebangkitan nasional diputar, buku2 di perpustakaan dll
Sementara yang penasaran dan menyelidiki terkadang malah menjadi yang harus diselidiki
menimbulkan persepsi dalam masyarakat bahwa PKI itu jahat, tak beragama tak bermoral dan blah blah2 yang lain
persepsi ini dapat terlihat dari waktu pembelian pesawat Sukhoi, banyak orang tak setuju dan menyeruak isu2 tentang PKI modern dan pembelianya sendiri banyak dibikot selain oleh rakyat tapi juga oleh mentri2 dalam kabinet sendiri
meskipun begitu kebohongan yang disebar sangat effektif, dan tak banyak rakyat yang mencari tahu tentang kejadian di masa lalu yang berbuntut pada pembantaian ribuan orang yang diduga kong kalikong dengan PKI dan juga berakibat PKI is banned forefer dari Indonesia, atribut2 seperti "hamer and sickle" juga dilarang dipasang di Indonesia.
Tapi akhir Orba, banyak buku dari literatur luar yang masuk ke Indonesia tentang kejadian PKI(karena sebelumnya tidak boleh masuk)
beberapa literatur ini mengemparkan dan menyajikan pandangan lain dalam kejadian ini khususnya keterlibatan CIA
Salah 1 karya tulis yang mencantumkan keterlibatan CIA adalah "US and the overthrow of Sukarno" Karangan Peter D Scoot
Keterlibatan CIA ?
-----------------------------
Scoot menyebutkan, beberapa hari sebelum kejadian, beberapa lembaga nirlaba internasional telah menjalin kontak khusus dengan sejumlah intelektual dan tentara yang kelak tampil sebagai kelompok yang berpengaruh dalam Orba
Kebetulan atau Direncanakan sebelumnya ?
Pernyataan ini memperkuat prasangka beberapa analisis sejarah yang memang sudah curiga bahwa G30S merupakan rekayasa kelompok tertentu dalam militer Indonesia yang dibantu AS guna mengkambing hitamkan PKI sebagai pelaku dan harus dienyahkan dari Indonesia
Pemerintah AS sendiri membeberkan cerita G30S dalam dokumen yang sudah tidak diangap rahasia lagi "declasified document". buku ini mengegerkan publik AS tapi pemerintah AS cuek2 aja sampe saat Megawati, putri sulung Suekarno naik menjadi presiden ke 5 RI
buku yang memuat seabrek rincian apa yang terjadi pada 30 September itu langsung membuat AS panik, dan menarik peredaranya dari seluruh perpustakaan AS, tapi isi buku tersebut sudah banyak dibaca dan bahkan diperbanyak.
Dalam buku terbitan Deplu tersebut disebutkan ada 4 pihak yang intens dengan kejadian ini antara lain CIA, Kedutaan AS, Pihak AD Indo dan PKI / Sukarno Sendiri.
Rasanya semua orang tahu busuknya CIA di negri Orang.
dan ada banyak bukti yang menunjukan bahwa AS tahu peristiwa G30SPKI dan bahkan mengambil keuntungan jangka panjang
di mata AS indo saat itu yang cenderung komunis, harus dibasmi dan pemimpinnya saat itu Sukarno mau tak mau harus di "turunkan"
saat itu AS lagi sibuk dengan Vietnam dan tak ingin Indonesia jatuh ke tangan komunis maka diduga ada rencana untuk "mengamankan" RI
Operasi rahasia berskala besar ini adalah suatu kudeta palsu yang direncanakan Kedubes AS dan CIA di jakarta
yang direkayasa agar terkesan dilakukan PKI.
dan agar mengamankan Indonesia dari pengaruh PKI untuk selamanya, Pembersihan unsur dan simpatisan PKI dari seluruh Indonesia haru dilakukan
sehingga muncul pendapat bahwa CIA lah yang menyarankan Suharto untuk melakukan pembantaian ribuan simpatisan PKI. dan dikemas dalam wujud tindak balas kelompok masyarakat anti komunis yang diduga diprovokasi dan difaslitasi oleh agen2 CIA
Pada Special Repot CIA tanggal 23 Oktober 1964
disebutkan AS khawatir dengan Indonesia, antara lain jika tiba2 Sukarno jatuh sakit dan menyerahkan pemerintahan pada PKI
apa yang ditakutkan akan terjadi
Salah 1 keterlibatan kedubes AS adalah menyerahkan ribuan nama pentolan PKI pada kelompok anti Komunis (dibaca kelompok Suharto) untuk "dibersihkan"
berbekal declasified document tersebut terdapat salinan percakapan Menlu AS George Ball dan Menhan Mcnamara.
Ball yang menduga G30S memang ulah PKI khawatir keselamata warga AS dan sekutunya di Indo dan berniat mengevakuasi warga AS di Indo. namun Mcnamara mencegahnya dan menyebut sekutu AS di Indonesia "yang disebutnya our local army friend" dibantu bawahanya sudah mengurus PKI dan tidak perlu khawatir. karena akan dibereskan begitu pula penghapusan jejak yang mengarah ke keterlibatan AS.
Another Version
==========================================================
Meskipun begitu ada beberapa Versi tentang PKI yang tersebar antara lain
Versi 1, G30S sukarno yang mau
-----------------------------------------
Mari kita review zaman Sukarno berkuasa
- Dekat dengan Rusia
- Militer terkuat di Asia Tenggara
- NASAKOM
nah ke 3 alasan ini sudah cukup bagi AS untuk campur tangan untuk membendung laju komunis di Dunia. Kejadian pembrontakan PKI di Madiun yang semula diduga Washington bakal menghancurkan PKI nyatanya tak terjadi
Dikarenakan membackup PKI, Sukarno menjadi dibenci oleh beberapa kalangan perwira AD
dan Sukarno sendiri ingin perwira2 tersebut lebih "loyal"
penguatan cerita diatas dapat dilihat waktu Sukarno berpidato di Musyawarah Nasional Ahli Teknik Indonesia, di Senayan
mendadak dia berhenti lalu pergi 10 menit menuju toilet, dan membaca secarik kertas pemberian Kolonel KKO Bambang Widjanarkno dan menganti pidatonya dengan kisah epik Bhagawat Gita, yang menganjurkan para ksatria membasmi musuh2nya tanpa ragu
apakah saat itu Sukarno memberi perintah pada PKI untuk bergerak ? masih sulit dibuktikan
tapi keenganan Sukarno mengutuk aksi G30SPKI dan menolak membubarkan PKI, yang disebut sebagai biang kerok oleh Suharto
menimbulkan pertanyaan bahwa sesunguhnya Sukarno memanfaatkan PKI agar kekuasaanya absolut
Versi 2, Suharto
------------------------
Sebagai orang yang bergerak cepat dan menumpas gerakan PKI, Suharto digambarkan sebagai pahlawan pada masa Orba.
Suharto sendiri megaku tak tahu menahu soal PKI
dalam cerita resminya dia mengaku bertemu dengan satuan tak dikenal pada malam kejadian saat baru pulang dari RS menjenguk putranya Gatot.
Sehinga muncul dugaan bahwa Suharto tahu dan membiarkan G30S terjadi.
Dugaan ini dikuatkan oleh kesaksian beberapa orang bahwa Suharto sempat bertemu 2 orang tokoh PKI dan tahu tentang pengalangan pasukan dari luar Jakarta ke Istana untuk mendukung G30S
Dan beberapa Koleganya sepertinya mengetahui isu2 tentang kudeta yang akan dilakukan PKI dan mencoba mengamankan pelakunya, antara lain dapat dilihat dari pergerakan batalion 454 dan 530 yang diperintahkan Sueharto bergerak ke Jakarta dalam senjata lengkap.
Suharto berdalih pergerakan pasukan ini untuk upacara Tahunan, tapi kenapa sampai 2 batalion dan upacaranya masih 1 minggu lagi ?
diduga SUharto punya agenda pribadi soal ini
dan kita semua tahu bahwa kelompok Suharto adalah yang paling diuntungkan dalam kejadian ini
Conclude
-------------------------------
terlepas dari semua di atas
ada hal2 yang patut kita pikirkan
Untuk apa PKI melancarkan Kudeta ?
PKI saat itu merupakan salah 1 dari 4 partai terbesar di Indo, dan favnya Sukarno
untuk apa mereka mengunakan kekerasan saat mereka sudah berjaya ?
dan pemilihan tempat pembunuhan Dewan Jendral AD di
daerah lubang buaya, yang dekat dengan Halim perdana kusumah (yang sering disebut basis PKI)
meskipun masih masuk akal tapi patut dicurigai bahwa sesunguhnya hanya untuk menimbulkan citra bahwa pelakunya adalah PKI
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semoga tulisan di atas dapat membuat anda melihat sedikit lebih dalam tentang salah 1 kejadian yang menshifthing negara kita ini
I am Member of EgamesBox

Frase ini berasal dari Perancis yang berarti "Sudah pernah melihatnya", mengacu pada sebuah pengalaman dan perasaan misterius tentang tempat, keadaan dan suasana dimana kita serasa pernah mengalaminya. Sebagai contoh misalkan kamu berada di sebuah desa asing yang belum pernah kamu datangi, tapi kamu merasa amat akrab dan pernah melihat suasana serta lingkungan desa tersebut. Ada yang percaya bahwa Deja vu adalah pengalaman yang pernah manusia alami pada kehidupan sebelumnya. Seperti juga intuisi, riset tentang psikologi manusia dapat menawarkan jawaban yang lebih alami, tapi fenomena ini tetap misteri..
Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.
Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?
Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif
Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama ��optical pathway delay�� ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.
Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ��penyakit��nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.
Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ��didaftarkan�� sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.
Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ��baru�� atau ��lama��.
Menciptakan ��Deja Vu�� dalam Laboratorium
Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ��menyuruh�� mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.
Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ��ingatan palsu��. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.
LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O��Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ��melupakan�� kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.
Sumber : LiveScience,popsywordpress